Lapar Kebenaran
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 1 August 2016

Kalangan Sendiri

Lapar Kebenaran

daniel.tanamal Official Writer
3981

Orang yang lapar akan kebenaran masuk dalam golongan orang yang diberkati. Syarat utama menikmati makanan adalah rasa lapar. Saat perut ini sudah mulai keroncongan, apa saja enak di mulut meski kadang tidak enak di perut. Masih ingat saat tinggal di pengungsian, makan nasi putih dengan garam saja nikmatnyanya bukan main. Maklum untuk bisa mendapat jatah nasi putih harus ngantri 4 jam.

Tahun 1992 kami sekeluarga terkena macet di Canon Road selama lebih dari 6 jam. Gara-gara tanah longsor, bus yang kami tumpangi menuju Baguio City harus berhenti di tengah lembah yang dijepit perbukitan batu. Rasa lapar membuat kami membeli 'Balut', makanan khas Filipina. Jika Anda tahu yang namanya 'Balut' pasti Anda tidak bisa menelannya. Telur ayam yang hampir menetas, direbus kemudian dimakan dengan garam. Namanya juga perut sudah lapar, akupun memakannya dan menelan telur yang sudah ada bulu dan tukangnya. Rasanya krenyes-krenyes... mak nyus.

Maka diberkatilah orang yang lapar akan kebenaran. Karena rasa haus dan lapar adalah prasarat untuk kenyang. Rasa lapar juga menambah nikmatnya makanan. Mereka yang rindu mendapatkan kebenaran, apa saja bisa dijadikan alat untuk menemukan kebenaran. Membaca kitab suci, mendengar khotbah, ikut pendalaman Alkitab, komsel bahkan donwload aplikasi Making Life Better. Semua dilakukan hanya untuk memenuhi rasa haus akan Firman. Mereka akan diberkati, karena memang ada ayatnya.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." Mazmur.

Sebagaimana kita semua pernah dengar "kebenaran itu membebaskan", maka orang yang sering mendengar dan mengamalkan kebenaran akan hidup dalam dalam keberhasilan. Berhasil dalam memahami arti dan tujuan hidup. Berhasil dalam hal bagaimana menjalani hidup. Bahkan ada yang pernah bilang "Masa depan kita tergantung dari kebenaran yang kita terima hari ini". Semakin banyak kebenaran yang kita terima dan kita yakini, semakin tinggi tinggi kebahagiaan hidup kita.

Tahukah Anda bahwa kebahagiaan dalam hidup tidak tergantung dari kenyataan, tetapi bagaimana kita mengartikan atau menterjemahkan kenyataan. Tahukah Anda bahwa kebenaran Firman Tuhan adalah alat tafsir yang sangat hebat untuk menterjemahkan kenyataan yang pahit dan manis? Makanya semakin banyak hati ini dipenuhi oleh kebenaran semakin terang otak kita. Otak yang terang tidak akan membuat bingung saat menyikapi apa yang sedang terjadi.

Saat nabi Ayub ditimpa musibah, hamba Allah ini tidak mengumpat Allah atau menyalahkan orang lain. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda kehilangan harta yang nilainya 12 milyar? Gantung diri? Minum kopi sianida? Atau terjun bebas dari apartemen lanti 25? Ayub tidak mau melakukan itu karena dia tahu kebenaran "Aku lahir dengan telanjang, dan kembali dengan telanjang, Tuhan yang memberi Tuhan pula yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan."

Makanya jangan jemu jemu membaca Firman atau mendengar kebenaran. Jangan malas buka Alkitab. Kalau di gereja jangan main facebook. Kalau di tempat ibadah jangan suka tidur. Kalau sedang baca renungan jangan sambil makan kepiting. Konsentrasi Anda akan hilang sehingga firman itu bagaikan benih yang jatuh di tanah berbatu.

"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."

Sebelum bisa memasukan dipikiran, kosongkan dulu pikiran Anda. Jadilah lapar dan haus.


Renungan Oleh:
Pendeta Paulus Wiratno




Sumber : Disunting seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, editing oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami